Labels

Sunday 6 January 2013

Bukan Sekadar Bank Mandiri

Oleh MUHAMMAD BAGUS IRAWAN

Hidup itu biasa. Yang luar biasa adalah memanfaatkan hidup untuk kebaikan banyak orang. Itulah pesan kehidupan yang bisa kita ambil dari agama apapun, juga pendidikan etika dan filsafat manapun. Dalam tradisi Jawa, ada pepatah “Urip Iku Urup”, hidup itu nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.

            Di sini, saya sedikit berkisah tentang pengalaman dan manfaat yang kuraih sebagai nasabah Bank Mandiri. Berawal dari Jepara tahun 2000, saat itu aku masih berumur 9 tahun, ibu mengajakku menemaninya membuka rekening Bank. Sebelumnya bapak, seorang tukang kayu, mendapat pesanan barang mebel dari bos di Jakarta, uangnya hendak ditransfer lewat Bank Mandiri. Tak ayal, sesampainya di kota kami memasuki gedung besar yang bertuliskan ‘Mandiri’. Di depan pintu, kami disambut satpam yang ramah dan murah senyum. Ia menawarkan bantuan, dan mengantar kami kepada Customer Service. Sama halnya dengan pak satpam, mbak pegawainya pun murah senyum dan ramah. Tahapan regristasi sudah selesai, ibu sudah menabung seratus ribu rupiah. Akhirnya kami pulang. Kesan awal yang kuambil saat itu adalah, pelayanan pegawai Bank Mandiri begitu santun dan ramah. Secara langsung membuat calon atau nasabah merasa nyaman memasuki gedung kantor Bank Mandiri.

            Kemudian hari aku memaklumi, wajar bila Bank Mandiri meraih begitu banyak penghargaan seamsal The Most Consistent Bank in Service Excellence-3rd times (2010-2012) dan The Best Overall Performance-5th times (2008-2012) dari Marketing Research Indonesia (MRI). Selain juga meraih penghargaan dari Forbes :The Global 2000 - The world's Biggest Public Companies (ranked 488) dan sepanjang 2012 sederet penghargaan lainnya sebanyak 59 buah. Ini karena konsistensi Bank Mandiri menerapkan pelayanan dan jasa yang terbaik bagi nasabah.

            Saat aku lulus Madrasah Aliyah (setingkat SMA), aku pun tak ragu memilih membuka buku tabungan Bank Mandiri ketimbang Bank lainnya. Dengan kata lain, keluarga kami sudah memercayai kinerja Bank Mandiri yang profesional, terdepan, terbaik dan memberi banyak keuntungan dan keamanan. Alhamdulilah, 12 tahun bersama Bank Mandiri, usaha mebel bapak bisa survive, meski ditengah gerusan persaingan mebel dari Cina dan Malaysia, berkat doa dan ikhtiar memiliki usaha mandiri dan menyejahterakan pegawai. Saya yakin, Bank Mandiri bisa sesukses sekarang karena penghargaannya terhadap kesejahteraan ribuan pegawainya. Karena kerja keras dan loyalitas pegawainya itulah, mampu membangun Bank Mandiri menghadapi seluruh aral rintang sesulit apapun.

Gagal Kunci Sukses

Kini aku menjadi seorang mahasiswa tingkat akhir di Semarang. Sebetulnya aku tidak punya usaha, aku mencari penghasilan lewat karya tulis yang kukirim di media Koran nasional dan lokal. Bila tulisan dimuat honorpun mengalir ke Mandiri Tabungan-ku yang sudah 3,5 tahun menemaniku. Biasanya tiap minggu aku ambil uang di ATM Mandiri guna membeli keperluanku seminggu kedepan. Aku lahir dan besar dari keluarga yang sederhana, aku anak pertama dan memiliki 3 adik yang masih sekolah, aku tak tega memberatkan orang tua dengan biaya kuliah dan kebutuhan sehari-hariku dalam perantauan. Tekad itulah yang membuatku mencari beasiswa dan berusaha sekuat tenaga untuk membiayai kebutuhanku selama di Semarang. Sampai detik ini aku merasa cukup bisa mandiri. 

Selama bermitra dengan Bank Mandiri aku selalu update program CSR yang ditawarkan, sudah 3 kali aku apply beasiswa Bank Mandiri, nasibku belum manjur. Begitupun saat aku ikut Mandiri Young Technopreneur tahun 2011, dan mendaftar Mandiri Bersama Mandiri (MBM) Challenge 2012, aku masih gagal. Tapi aku yakin bila kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Maka dari itu, aku juga andil dalam blog contest Bank Mandiri ini. Terima kasih Bank Mandiri, selama ini membuat aku selalu bersemangat mengikuti program-program menarik dan visioner, yang sekaligus mengasah kemampuanku dalam berwirausaha dan menulis.


Suatu hari, bapak menelponku, katanya beliau butuh uang cepat untuk membayar hutang, jika tidak maka motor hilang. Saat itu aku usai bayar uang semester, aku tak punya uang sama sekali. Seketika aku ingat dengan ‘Mandiri KTA’, yakni fasilitas pinjaman tanpa agunan yang diberikan kepada perorangan. Aku pun mengajukan regristasi, meski aku bukan pegawai, aku mengaku sebagai wiraswasta berpenghasilan 2 juta per bulan, memang saat itu aku menjadi volunteer di sebuah rumah pintar dan media digital, aku pun menyaratkan alamat kedua kantor itu. Alhamdulilah, 2 hari setelahnya pinjaman cair, uang 5 juta segera kutransfer ke rekening Mandiri bapak.

http://www.consumerloan.bankmandiri.co.id/assets/images/kpr_home.pngRencananya, setelah lulus, aku ingin membuka usaha mebel di Semarang. Untuk ruko aku akan cicil dari Mandiri KPR. Mandiri KPR merupakan kredit kepemilikan rumah dari Bank Mandiri yang diberikan kepada perorangan untuk keperluan pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan. Untuk itu, honor yang kuterima sejak pertama mengirim tulisan 2,5 tahun lalu, meski sedikit selalu kusisihkan dan ditabung di Mandiri Tabungan. Mengikuti pepatah, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, semoga apa yang menjadi impianku terwujud. Untuk itu, dalam waktu dekat ini aku hendak membuka ‘Mandiri Tabungan Rencana’, yakni tabungan dengan setoran wajib bulanan, untuk kali awal aku akan membuka dalam jangka waktu 5 tahun.

Kehidupan memang tak mudah karena akan selalu ada cobaan Tuhan dalam setiap langkah menjalaninya. Susah-senang, sedih-bahagia, stres-kecewa, dan lainnya, menjadi ekspresi yang akan kita lalui, meskipun dalam kehidupan dunia Tuhan menggambarkannya sebagai permainan belaka. Dalam pepatah Jawa, juga dinyatakan Urip mung Mampir ngombe, terjemahan dari hadist Nabi yang menyatakan bila hidup itu di dunia itu sebentar yang abadi adalah akhirat. Namun, hakikat kehidupan harus tetap kita jaga, mewujudkan keseimbangan antara jasmani dan rohani, kebutuhan dunia dan akhirat, yin dan yang, terlebih bagaimana kita menjadi seorang sukses yang memberi kemanfaatan bagi orang lain.

Jikalau aku menjadi pengusaha mebel sukses, aku memiliki impian membuka Mandiri Kartu Kredit. Itu adalah fitur yang memermudah nasabah untuk bertransaksi, jadi tak perlu repot mengambil uang cash, tinggal menggunakan kartu Mandiri. Kemudahan yang ditawarkan Bank Mandiri memang sangat membantu nasabah. Dan aku ingin sukses bersama Bank Mandiri. Secara prinsip, aku mengikuti visi-misi Bank Mandiri, ketika sukses, sejahterakan pegawai, dan penuhi hak-hak yang membutuhkan (CSR). Karena didalam setiap rizki yang diberikan Tuhan, itu bukan semata hak perseorangan, melainkan hak bersama. Bagi saya, Bank Mandiri bukanlah sekadar bank biasa, ia telah mewarnai hidupku dengan segala fasilitasnya. Untuk lebih jelasnya terkait Bank Mandiri dapat dilihat lewat video berikut http://youtu.be/y5UicfHy3g0

 

Salam Sukses, tulisan ini dibuat secara pribadi, untuk diikutkan dalam LOMBA BLOG CONTEST Bank Mandiri. Adapun rujukan yang dipakai ihwal informasi seputar Bank Mandiri dapat dilihat di http://www.bankmandiri.co.id/
APAPUN KEINGINAN ANDA, BANK MANDIRI SAJA. Sekian, Terima kasih.

Perempuan itu Ibu Bangsa